Cara Subnetting IPv4
Cara Subnetting IPv4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi
desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat
buah oktet berukuran 8-bit. Dalam
beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena
setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun
begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat
dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
·
Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat
jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di
mana host berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
·
Host Identifier/HostID atau Host address (alamat
host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa
workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak
boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network
identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Jenis-jenis Alamat
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni
sebagai berikut:
·
Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah
antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP.
Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
·
Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses
oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat
broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
·
Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses
oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda.
Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Kelas-kelas Alamat IP
alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas,
dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang
menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet
pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih
mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi
desimal.
Kelas Alamat IP
|
Oktet
pertama
(desimal)
|
Oktet
pertama
(biner)
|
Digunakan
oleh
|
Kelas A
|
1–126
|
0xxx xxxx
|
Alamat unicast untuk jaringan skala
besar
|
Kelas B
|
128–191
|
10xx xxxx
|
Alamat unicast untuk jaringan skala menengah
hingga skala besar
|
Kelas C
|
192–223
|
110x xxxx
|
Alamat unicast untuk
jaringan skala kecil
|
Kelas D
|
224–239
|
1110 xxxx
|
Alamat multicast (bukan
alamat unicast)
|
Kelas E
|
240–255
|
1111 xxxx
|
Direservasikan;umumnya digunakan
sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
|
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala
besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan
nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet
pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya
(atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini
mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap
jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan
untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC)
di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan
skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama
alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner10.
14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat
sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384
network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala
kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke
nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet
pertama) akan membentuk sebuah network identifier.8 bit sisanya
(sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier.
Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk
setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk
alamat-alamat IP multicast, namun berbeda dengan tiga kelas di
atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke
bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan
sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas
mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang
bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk
digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111.
28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali
host.
Kelas Alamat
|
Nilai
oktet pertama
|
Bagian
untuk Network Identifier
|
Bagian
untuk Host Identifier
|
Jumlah
jaringan maksimum
|
Jumlah host dalam
satu jaringan maksimum
|
Kelas A
|
1–126
|
W
|
X.Y.Z
|
126
|
16,777,214
|
Kelas B
|
128–191
|
W.X
|
Y.Z
|
16,384
|
65,534
|
Kelas C
|
192–223
|
W.X.Y
|
Z
|
2,097,152
|
254
|
Kelas D
|
224-239
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Kelas E
|
240-255
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Catatan:
Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang
alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas
Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam
kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini,
di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang
tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa
memedulikan kelas disebut juga denganclassless address.
Alamat Unicast
Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol
TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang
unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address). Alamat
unicast disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang
diterapkan pada lapisan jaringan dalam DARPA
Reference Model dan tidak memiliki relasi yang langsung dengan
alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan dalam
DARPA Reference Model. Sebagai contoh, alamat unicast dapat
ditetapkan ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan
teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.
Alamat unicast inilah yang harus
digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini
terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host (host identifier) dan
alamat jaringan (network identifier).
Alamat unicast menggunakan kelas A,
B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga
ruang alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan
dengan alamat lainnya dengan menggunakan skema subnet mask.
Jenis-jenis alamat Unicast
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat unicast
dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan
teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan
menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat
digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat
publik) dan private address (alamat pribadi).
Alamat Publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah
ditetapkan oleh InterNIC dan
berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin
unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika
intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka
beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga
lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya.
Di Internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama
masih terkoneksi dengan Internet.
Alamat Ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak
memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke Internet dapat memilih
alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah
ditetapkan oleh InterNIC. Jika
sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya
ke Internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat
mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau
organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu
dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang
tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.
Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang
secara global unik terhadap Internetwork IP. Pada kasus
Internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung
keInternet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara
global terhadap Internet. Karena perkembangan Internet yang sangat amat pesat,
organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke Internet membutuhkan sebuah
alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya
tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik
secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang
dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer Internet memiliki pemikiran
yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi
tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke Internet. Host-host yang
membutuhkan sekumpulan layanan Internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail,
biasanya mengakses layanan Internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi
seperti proxy server atau e-mail
server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat
publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut
(hanya untuk proxy, router, firewall, atautranslator alamat jaringan)
yang terhubung secara langsung ke Internet.
Untuk host-host di dalam sebuah
organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke Internet, alamat-alamat IP
yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan.
Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer Internet mereservasikan
sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat
pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak
akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam
ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private
Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi
tidak saling melakukanoverlapping, maka alamat pribadi tidak akan
menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang
menggunakan alamat IP privat disebut juga denganjaringan privat atau private
network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan
di dalam tiga blok alamat berikut:
·
10.0.0.0/8
·
172.16.0.0/12
·
192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang
digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:
·
169.254.0.0/16
10.0.0.0/8
Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan
sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP
yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254.
Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat
digunakan untuk skema subnetting di
dalam sebuah organisasi privat.
172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat
diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau
sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan
sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan
skema subnetting di
dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 172.16.0.0/12mengizinkan
alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.
192.168.0.0/16
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat
diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau
sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan
sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat.
Alamat jaringan privat192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat
IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat
privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak
menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254,
dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai
alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut denganAutomatic Private
Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh
banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat
pertumbuhan Internet yang sangat pesat.
Ruang alamat
|
Dari
alamat
|
Sampai
alamat
|
Keterangan
|
010.000.000.000/8
|
010.000.000.001
|
010.255.255.254
|
Ruang alamat privat yang sangat besar
(mereservaskan kelas A untuk digunakan)
|
172.016.000.000/12
|
172.016.000.001
|
172.031.255.254
|
Ruang alamat privat yang besar (digunakan
untuk jaringan menengah hingga besar)
|
192.168.000.000/16
|
192.168.000.001
|
192.168.255.254
|
Ruang alamat privat yang cukup besar
(digunakan untuk jaringan kecil hingga besar)
|
169.254.000.000/16
|
169.254.000.001
|
169.254.255.254
|
Digunakan oleh fitur Automatic
Private Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam beberapa sistem operasi.
|
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat
pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet Network
Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki
otoritas) sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke
alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router Internet. Kompensasinya, alamat
pribadi tidak dapat dijangkau dari Internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas
dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request
tersebut ke sebuah gateway(seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat publik yang
valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah
alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network Address Translator (NAT)
sebelum dikirimkan ke Internet.
Alamat Multicast
Alamat IP Multicast (Multicast IP Address)
adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak
penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat
multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan
diteruskan oleh router ke subjaringan di mana
terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening"
terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut.
Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk
mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis
komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam
ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar
dari 224.0.0.0 hingga 224.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat
224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk
digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal.
Daftar alamat multicast yang
ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA.
Alamat Broadcast
Alamat broadcast untuk IP versi 4
digunakan untuk menyampaikan paket-paket data "satu-untuk-semua". Jika
sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan
tujuan alamat broadcast, maka semua node yang
terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan
memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau
alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya
dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan
sebagai alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network
broadcast, subnet broadcast, all-subnets-directed
broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamatbroadcast tersebut,
paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan
menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi
antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan
dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
Network Broadcast
Alamat network broadcast IPv4 adalah
alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi
1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya
adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah
131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk
mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di
dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router tidak
dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast.
Subnet Broadcast
Alamat subnet broadcast adalah
alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host
menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless).
Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya
adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk
mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang
telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting.
Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet
broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak
terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara
itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah
jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk
dengan mengeset semua bit-bit network identifier yang asli
yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas
(classless). Sebuah paket jaringan yang
dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam
semua subnet yang dibentuk dari network identiferyang
berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network
identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed
broadcast untuknya adalah131.107.255.255. Dengan kata lain,
alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network
identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas,
alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default
memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah
131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak
berkelas akan menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat
ini. RFC 922 mengharuskan
router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam
jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak
diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier yang
tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan
jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan.
Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan
mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111
atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP
harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di
dalam sebuah jaringan lokal tetapi
ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya
adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan
menggunakan Boot
Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host
Configuration Protocol(DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP,
sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu
lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan
sewaan alamat IP kepadanya.
Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa
kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat
ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di
dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal
saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP,
mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja.
Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast.
SUBNETTING
Mengenal Teknik Subnetting
Setelah sebelumnya blog gaptek ini
membahas tentang “ Mengenal Kelas IP Address”, maka melanjutkan pembahasan
tersebut dalam postingan kali ini blog gaptek memberanikan diri membahas
tentang “Mengenal Teknik Subnetting “, mari kita mulai.
Apa itu
Subnetting?
Subnetting merupakan teknik memecah
network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat
dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C.
Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi
jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Apa tujuan
Subnetting?
Apa tujuan Subnetting , Mengapa perlu subnetting atau Apa manfaat
subnetting? Ada beberapa alasan mengapa kita
perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Untuk
mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa
memaksimalkan penggunaan IP Address
- Mengatasi
masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu
network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network
dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address
network yang unik.
- Meningkatkan
security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host
dalam suatu network.
Sebagai gambaran untuk mengenal teknik subnetting ini contoh kasusnya kira-kira seperti berikut:
Misalkan disebuah perusahaan
terdapat 200 komputer (host). Tanpa menggunakan subnetting maka semua komputer
(host) tersebut dapat kita hubungkan kedalam sebuah jaringan tunggal dengan
perincian sebagai berikut:
Misal kita gunakan IP Address
Private kelas C dengan subnet mask defaultnya yaitu 255.255.255.0 sehingga
perinciannya sebagai berikut:
Network Perusahaan
Alamat Jaringan : 192.168.1.0
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255
Misalkan diperusahaan tersebut
terdapat 2 divisi yang berbeda sehingga kita akan memecah network tersebut
menjadi 2 buah subnetwork, maka dengan teknik subnetting kita akan
menggunakan subnet
mask 255.255.255.128 (nilai subnet mask ini berbeda-beda
tergantung berapa subnetwork yang akan kita buat) sehingga akan menghasilkan 2
buah blok subnet, dengan perincian sebagai berikut:
Network Divisi A
Alamat Jaringan / Subnet A :
192.168.1.0
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.126
Broadcast Address : 192.168.1.127
Network Divisi B
Alamat Jaringan / Subnet B :
192.168.1.128
Host Pertama : 192.168.1.129
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255
Dengan demikian dengan teknik subnetting akan terdapat 2 buah subnetwork yang
masing-masing network maksimal terdiri dari 125 host (komputer). Masing-masing
komputer dari subnetwork yang berbeda tidak akan bisa saling berkomunikasi
sehingga meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti. Apabila
dikehendaki agar beberapa komputer dari network yang berbeda tersebut dapat
saling berkomunikasi maka kita harus menggunakan Router.
NAT
Pengertian
Network Address Translation (NAT)
Pengertian Network Address
Translation (NAT)?
Network Address Translation (NAT)
adalah suatu metoda pokok yang memungkinkan
komputer yang mempunyai address yang
tidak terdaftar atau komputer yang menggunakan
address private, untuk bisa
mengakses Internet. Ingat pada diskusi IP address sebelumnya
bahwa IP address private tidak bisa
di route ke internet (non-routed), hanya dipakai pada
jaringan internal yang berada pada
range berikut:
Class Type
|
Start
Address
|
End
Address
|
Class A
|
10.0.0.0
|
10.255.255.254
|
Class B
|
172.16.0.0
|
172.31.255.254
|
Class C
|
192.168.0.0
|
192.168.255.254
|
Untuk setiap paket yang dihasilkan
oleh client, implementasi Network Address Translation
(NAT) menggantikan IP address yang
terdaftar kepada IP address client yang tidak terdaftar.
Ada tiga macam jenis dasar Network
Address Translation (NAT):
- NAT
Network Address Translation (NAT) menterjemahkan sejumlah IP
address tidak terdaftar menjadi sejumlah IP address yang terdaftar sehingga
setiap client dipetakkan kepada IP address terdaftar yang dengan jumlah yang
sama.
NAT Static Jenis NAT ini merupakan pemborosan IP address terdaftar, karena
setiap IP address yang tidak terdaftar (un-registered IP) dipetakan kepada satu
IP address terdaftar. Static NAT ini juga tidak seaman jenis NAT lainnya,
karena setiap komputer secara permanen diasosiasikan kepada address terdaftar
tertentu, sehingga memberikan kesempatan kepada para penyusup dari Internet
untuk menuju langsung kepada komputer tertentu pada jaringan private anda
menggunakan address terdaftar tersebut.

- Dynamic
NAT
Dynamic Network Address Translation dimaksudkan untuk suatu
keadaan dimana anda mempunyai IP address terdaftar yang lebih sedikit dari
jumlah IP address un-registered. Dynamic NAT menterjemahkan setiap komputer
dengan IP tak terdaftar kepada salah satu IP address terdaftar untuk connect ke
internet. Hal ini agak menyulitkan para penyusup untuk menembus komputer
didalam jaringan anda karena IP address terdaftar yang diasosiasikan ke
komputer selalu berubah secara dinamis, tidak seperti pada NAT statis yang
dipetakan sama. Kekurangan utama dari dynamis NAT ini adalah bahwa jika jumlah
IP address terdaftar sudah terpakai semuanya, maka untuk komputer yang berusaha
connect ke Internet tidak lagi bisa karena IP address terdaftar sudah terpakai
semuanya.

- Masquerading
NAT
Masquerading NAT ini menterjemahkan semua IP address tak
terdaftar pada jaringan anda dipetakan kepada satu IP address terdaftar. Agar
banyak client bisa mengakses Internet secara bersamaan, router NAT menggunakan
nomor port untuk bisa membedakan antara paket-2 yang dihasilkan oleh atau
ditujukan komputer-2 yang berbeda. Solusi Masquerading ini memberikan keamanan
paling bagus dari jenis-2 NAT sebelumnya, kenapa? Karena asosiasi antara client
dengan IP tak terdaftar dengan kombinasi IP address terdaftar dan nomor port
didalam router NAT hanya berlangsung sesaat terjadi satu kesempatan koneksi
saja, setelah itu dilepas.
NAT
Masquerading
Keamanan NAT Kebanyakan implementasi
NAT sekarang ini mengandalkan pada teknik jenis Masquerading NAT karena
meminimalkan jumlah kebutuhan akan IP address terdaftar dan memaksimalkan
keamanan yang diberikan olen Network Address Translation (NAT). Akan tetapi
perlu dicatat bahwa NAT itu sendiri, walau memakai jenis NAT yang paling aman –
Masquerading, bukanlah suatu firewall yang sebenarnya dan tidak memberikan suatu
perisai besi keamanan untuk suatu situasi yang beresiko tinggi. NAT pada
dasarnya hanya memblokir tamu tak diundang (unsolicited request) dan semua
usaha penjajagan atau usaha scanning dari internet, yang berarti suatu pencegahan
dari usaha para penyusup untuk mencari file share yang tidak di proteksi atau
private Web ataupun FTP server. Akan tetapi, NAT tidak bisa mencegah user di
Internet untuk meluncurkan suatu usaha serangan DoS (Denial of Services)
terhadap komputer yang ada
dijaringan private anda. Ataupun
tidak bisa mencegah usaha-2 lain dengan teknik yang lebih
kompleks untuk melakukan kompromi
jaringan.
Network
Address Translation dan Stateful Packet Inspection
Beberapa implementasi NAT juga
melibatkan tambahan keamanan, biasanya secara umum menggunakan teknik yang
disebut Stateful Packet Inspection (SPI). Stateful Packet Inspection adalah
istilah generic pada proses dimana NAT router memeriksa paket yang datang dari
internet dilakukan lebih teliti dan lebih seksama dari biasanya. Pada umumnya
implementasi NAT, router hanya konsen pada IP address dan port dari paket yang
melewatinya. Suatu router NAT yang mendukung Stateful
packet inspection memeriksa sampai
ke header layer network dan layer transport juga, memeriksa pola yang mempunyai
tingkah laku berbahaya, seperti IP spoofing, SYN floods, dan serangan teardrop.
Banyak produsen router mengimplementasikan stateful packet inspection dalam
berbagai bentuk dan cara, jadi tidak semua router NAT dengan kemampuan Stateful
packet inspection ini mempunyai tingkat perlindungan keamanan yang sama.
Solusi NAT
Seperti didiskusikan sebelumnya,
keputusan untuk design jaringan seharusnya
mempertimbangkan berikut ini:
- Ukuran besarnya jaringan
private anda
- Kebutuhan akan keamanan
jaringan dalam organisasi
NAT adalah solusi yang memadai jika:
- Akses ke internet dan akses ke
jaringan tidak dibatasi berdasarkan user per user. Tentunya anda tidak
memberikan akses internet ke semua user dalam jaringan anda bukan?
- Jaringan private berisi user
didalam lingkungan yang tidak bisa di routed.
- Organisasi anda memerlukan
address private untuk komputer-2 pada jaringan private.
Suatu server NAT memerlukan paling
tidak 2 interface jaringan.
- Setiap interface memerlukan IP
address, range IP address yang diberikan haruslah berada dalam subnet yang
sama dengan jaringan dimana ia terhubung.
- Subnet mask juga harus sama
dengan subnet mask yang diberikan pada segmen jaringan dimana dia
terhubung
Suatu server NAT dapat diletakkan
pada
jaringan untuk melaksanakan tugas-2
tertentu:
- Mengisolasi traffic jaringan
pada segmen jaringan sumber, tujuan, dan segmen jaringan intermediate
- Membuat partisi subnet didalam
jaringan private, melindungi data confidential.
- Pertukaran paket jaringan
antara jenis segmen jaringan yang berbeda
Didalam design kebanyakan wireless
router yang ada dipasaran sekarang ini, sudah banyak yang mengadopsi kemampuan
Network Address Translation (NAT) dan Stateful Packet Inspection (SPI) ini
kedalam piranti router. Baca juga artikel yang berhubungan dengan NAT pada
guideline masalah keamanan firewall. Salam,
nice artikel gan
BalasHapusThanks Gan
Hapus