Mengenal Lebih Dalam Tentang BOOTING DAN POWER ON SELF TEXT
Booting adalah proses dimana komputer dinyalakan atau
peristiwa yang terjadi untuk memulai operasi dasar sebuah computer. Booting itu
sendiri terdiri dari 3 tahap yaitu:
1. Mempersiapkan
system agar siap digunakan.
Baca Juga : Macam-Macam Perangkat Hardware dan Jaringan
2. Diagnose
terhadap kelengkapan perangkat berikut pengecekan kondisi perangkat tersebut Mengaktifkan
system operasi sebagai pengontrol.
Kegiatan-kegiatan pengolah data
1. Cold Boot
Proses booting yang terjadi ketika computer diaktifkan
dari keadaan mati. Cold boot sama aja dengan proses awal mengaktifkan computer.
2. Warm Boot
Proses pengaktifan kembali computer yang sedang dalam
keadaan aktif untuk tujuan tertentu. Biasanya terjadi karena program error atau
rusak.
3. Soft Boot
Proses booting yang dikendalikan melalui system. Sama
dengan warm boot namun yang melakukan booting ialah computer itu sendiri secara
otomatis
4. Hard Boot
Proses booting yang terjadi dengan cara dipaksa. Biasanya
computer hang atau diam dalam jangka waktu lama
5. Reboot
Reboot ini bukan berarti si A dan si B berkelahi yahh,
Reebot disini ialah peristiwa mengulang kembali system dari awal, reboot ini
terjadi karena system yang terjadi tidak bereaksi dan terjadi perubahan setting
dari system operasi yang digunakan.
BOOT MANAGER ialah suatu program yang ada pada Master Boot
Record (MBR) yang berfungsi menjalankan computer yang berada di dalam harddisk.
Master Boot Record adalah tipe dari boot sector pada saat
awal harddisk computer di partisi. MBR memegang informasi tentang logical
partisi yang berisi file system. Selain itu, MBR juga berisi code .exe yang
berfungsi sebagai system operasi yang berdiri sendiri sebagai rantai pengatur
partisi.
Saat proses booting (MBR) memiliki banyak fungsi :
1. Mencari
partisi yang aktif (aktif yang dapat melakukan partisi)
2. Mencari
ektor utama dari partisi yang aktif untuk mendapatkan sector dari partisi
tersebut
3. Menyimpan
Salinan boot sector ke dalam memori
4. Memberikan
control selanjutnya kepada code yang dapat dijalankan ke dalam sector.
Power-On Self Text (POST)
Power-On Self Text adalah sekumpulan rutin-rutin khusus yang
dijalankan selama proses booting computer pribadi/PC yang disimpan di dalam
ROM. Rutin-rutin ini didesain untuk melakukan penguji terhadap kesehatan sistem
komputer. Apakah komponen berjalan dengan benar sebelumnya BIOS memulai sistem
operasi, yang dilakukan adalah mengecek jumlah RAM,Keyboard, dan perangkat
media penyimpanan (disk drive). Jika sebuah kesalahan terdeteksi oleh POST,
maka system umumnya akan menampilkan beberapa kode kesalahan, yang dinyatakan
dengan bunyi-bunyian (beep). Setiap kesalahan memiliki pola unyi beep-nya
sendiri, dan berbeda antara bios yang digunakan
Contoh :
NO
|
Gejala
|
Diagnosa
pesan/peringatan kesalahan
|
1
|
1 Beep
Pendek
|
DRAM gagal
merefresh
|
2
|
2 Beep
pendek
|
Sirkuit
gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity (system Memory)
|
3
|
3 Beep
pendek
|
Bios gagal
mengakses memori 64KB pertama
|
4
|
4 Beep
pendek
|
Timer pada
system gagal bekerja
|
5
|
5 Beep
pendek
|
Motherboard
tidak dapat menjalankan sistem
|
6
|
6 Beep
pendek
|
Controller
pada keyboard tidak dapat berjalan dengan baik
|
7
|
7 Beep
pendek
|
Video mode
error
|
8
|
8 Beep
pendek
|
Test memori
VGA gagal
|
9
|
9 Beep
pendek
|
Checksum
error ROM BIOS bermasalah
|
10
|
10 Beep
pendek
|
CMOS
shotdown read/write mengalami error
|
11
|
11 Beep
pendek
|
Cache memori
error
|
12
|
1 Beep panjang
3 Beep pendek
|
Conventional/extended
memori rusak
|
13
|
1 Beep
panjang 8 Beep pendek
|
Test
tampilan gambar gagal
|
Posting Komentar untuk "Mengenal Lebih Dalam Tentang BOOTING DAN POWER ON SELF TEXT"