Perang Dengan Covid-19
Perang Dengan Covid-19
Kali ini penulis akan memberikan artikel seputar wabah yang menimpa negeri kita tercinta Indonesia terkait wabah penyakit Covid-19 terhitung tanggal 3-04-2020 kasus positif yang menimpa negeri kita sudah mencapai 1.790 untuk itu penulis mengajak kepada semua pembaca untuk bisa melakukan apa yang sudah pemerintah himbau kepada kita. Dimulai dengan isolasi diri dirumah masing-masing, Social Distancing, menggunakan masker ketika berpergian, dll. Lalu terkait virus itu sendiri bagaimana sih Virus ini menyerang tubuh yang terkena? Kita bisa lihat dari gejala gejalanya.Gejala virus ini, yakni demam, batuk, sesak nafas, bisa merupakan tanda dari berbagai penyakit, mulai dari flu, infeksi tenggorokan sampai dengan selesma. Namun ahli dan periset telah mendapatkan lebih banyak informasi tentang bagaimana infeksi virus ini berkembang, selain daripada hal-hal yang masih harus diteliti lebih lanjut.
Berikut Virus dapat menginfeksi manusia.
Virus menyebar melalui tetesan air liur yang muncrat dari mulut orang akibat batuk atau bersin, yang kemudian masuk ke tubuh orang yang berada di dekatnya melalui mulut, hidung dan mata. Virus kemudian masuk ke jalur pernafasan dan membran mukus di bagian belakang tenggorokan, menempel pada sebuah reseptor di dalam sel, dan mulai berkembang di sana.
Virus ini mempunyai protein dengan ujung tajam yang membuat virus bisa menempel ke membran sel, dan dari situ, materi genetis virus masuk ke sel tubuh manusia. Materi genetis tersebut kemudian membajak metabolisme sel dan membuat sel tidak lagi berkembang untuk kesehatan tubuh melainkan untuk memperbanyak virusnya.
Cara berkembangnya virus yang mengakibatkan pernapasan.
Saat virus ini berkembang, mereka mulai menginfeksi sel-sel di sekitarnya. Gejalanya biasanya mulai terasa di belakang tenggorokan, berupa rasa nyeri tenggorokan dan batuk kering. Lalu virus dengan cepat merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul. Ini bisa membuat pasien mengalami kesulitan bernafas sehingga butuh alat bantu pernafasan (ventilator). Dalam beberapa kasus, terjadi yang disebut Sindrom Kesulitan Pernafasan Akut (Acute Respiratory Distress Syndrome), sehingga bahkan dengan ventilator pun, pasien bisa meninggal karena kesulitan pernafasan.
Pergerakan Virus di sistem Paru-Paru
Virus sepertinya mulai bergerak dari wilayah pinggiran kedua belah paru-paru, dan mungkin butuh waktu untuk naik ke saluran pernafasan atas, trakea dan pusat pernafasan lainnya. Pola ini membantu menjelaskan kenapa di Wuhan, banyak kasus yang tidak bisa diidentifikasi pada awalnya.
Proses pengetesan awal di berbagai RS di Tiongkok tidak selalu bisa mendeteksi infeksi di sisi luar paru-paru, sehingga biasanya orang yang menunjukan gejala disuruh pulang tanpa diberikan perawatan. Dan terkadang, mereka tidak merasa cukup sakit untuk mencari perawatan, dan tetap tinggal di rumah. Mereka inilah yang kemudian menulari anggota keluarganya. Ini salah satu alasan kenapa penyebarannya menjadi luas.
Sebuah studi menemukan bahwa lebih dari 50% pasien yang diteliti, yakni 121 pasien, di Tiongkok, mempunyai hasil CT Scan yang normal pada awal mereka sakit. Begitu sakitnya mulai parah, CT Scan mulai menunjukan gambar seperti “pecahan kaca buram”, semacam selaput asap yang menutupi beberapa bagian paru-paru. Ini merupakan tanda-tanda infeksi. Selaput ini bisa tersebar di berbagai wilayah paru-paru, dan menebal di wilayah yang parah, sehingga muncul pola “tempelan acak” dalam hasil pemindaian.
Yang Harus Disiapkan untuk Menghadapi COVID-19?
- Makanan dan air. Pilih makanan yang tidak perlu di simpan di lemari es dan bisa bertahan lama di lemari. Anda bisa membeli makanan kaleng, jus, beras, kacang kering, granola, selai kacang, dan sereal kering, juga makanan bayi jika diperlukan. Jika Anda memiliki hewan peliharaan, siapkan juga kebutuhan-kebutuhannya.
- Makanan yang disukai keluarga saat sakit. Contohnya sup, kerupuk, cemilan, dan minuman agar tetap terhidrasi.
- Perlengkapan rumah tangga. Tissue, sampo, pasta gigi, sabun tangan, sabun, dan sabun cuci piring. Obat-obatan. Jika Anda atau anggota keluarga Anda mengonsumsi obat-obatan dengan resep dokter, pastikan memiliki persediaan cukup dengan menghubungi dokter Anda sejak dini. Pastikan Anda memiliki persediaan. non-\resep/over-the-counter untuk obat penurun demam atau pengurang rasa sakit.
- Termometer. Tergantung pada usia anak Anda, Anda mungkin memerlukan termometer digital, termometer arteri temporal, atau termometer telinga elektronik (timpani).
- Masker kain. Sediakan masker kain, bukan masker medis. Gunakan selalu jika terpaksa harus keluar rumah untuk berbelanja misalnya.
Sumber :Kawal Covid
Tulisan yang bagus...
BalasHapusLanjutkan terus buat karya tulisnya.
Candra Taufik
https://www.ctaufik.web.id
Tulisan yang bagus...
BalasHapusLanjutkan terus buat karya tulisnya.
Candra Taufik
https://www.ctaufik.web.id